Blogroll

Pages

Tampak depan

Berada pada sebelah jalan besar yang strategis.

SELAMAT DATANG

SD NEGERI RAMPAL CELAKET 2 KOTA MALANG NSS : 101056101013, NPSN : 20539779 .

IBU KEPALA SEKOLAH

Besama dewan Guru dan Pegawai SDN Rampal Celaket 2 Malang.

ADI WIYATA

ROGRAM SEKOLAH GO GREEN.

BERSAMA KITA BISA

SUKSES BERSAMA KELUARGA BESAR SDN RAMPAL CELAKET 2 MALANG.

Friday, December 7, 2018


MUATAN DAN STRUKTUR KURIKULUM


A.     STRUKTUR KURIKULUM SDN RAMPAL CELAKET 02
Struktur Kurikulum SDN Rampal Celaket 02 adalah sebagai berikut :

MUATAN
ALOKASI WAKTU BELAJAR
PER MINGGU
I
II
III
IV
V
VI
A


1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
4
4
4
4
4
4
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
5
6
6
4
4
5
3.
Bahasa Indonesia
8
8
10
7
7
7
4.
Matematika
5
6
6
6
6
6
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
-
-
-
3
3
3
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
-
-
-
3
3
3
7
Seni Budaya dan Prakarya
(termasuk muatan lokal)*
4
4
4
6
6
6
8
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
(termasuk muatan lokal)
4
4
4
3
4
4
Jumlah
30
32
34
36
36
38
B
1.
Bahasa Inggris
1
1
1
2
2
2
2.
Pramuka
2
2
2
2
2
2
3.
Komputer
2
2
2
2
2
2
4.
Pengayaan & Remedial
2
2
2
2
2
2
5
Pengembangan diri
2
2
2
2
2
2
Jumlah
9
9
9
10
10
10
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
39
41
43
48
48
48

Pembelajaran terintegrasi PPK





B.    MUATAN LOKAL
1.    Ruang lingkup
Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tertentu yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan lingkungan sosial budaya.
Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut, yang disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta potensi daerah yang bersangkutan. Kebutuhan daerah tersebut adalah seperti kebutuhan untuk:
a)  melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah;
b)  meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu sesuai dengan keadaan perekonomian daerah;
c)  meningkatkan penguasaan Bahasa Daerah untuk keperluan peserta didik dan untuk mendukung pengembangan potensi daerah, seperti potensi pariwisata; dan
d)  meningkatkan kemampuan berwira usaha.
2.    Lingkup isi/jenis muatan lokal.
Lingkup isi/jenis muatan lokal dapat berupa: bahasa daerah, bahasa Inggris, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu untuk pengembangan potensi daerah yang bersangkutan.
3.    Prinsip Pengembangan
Pengembangan muatan lokal untuk SDN Rampal Celaket 02 perlu memperhatikan beberapa prinsip pengembangan sebagai berikut.
a)    Utuh : Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan pendidikan berbasis kompetensi, kinerja, dan kecakapan hidup.
b)    Kontekstual : Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan budaya, potensi, dan masalah daerah.
c)    Terpadu : Pendidikan muatan lokal dipadukan dengan lingkungan satuan pendidikan, termasuk terpadu dengan dunia usaha dan industri.
d)    Apresiatif ; Hasil-hasil pendidikan muatan lokal dirayakan (dalam bentuk pertunjukkan, lomba-lomba, pemberian penghargaan) di level satuan pendidikan dan daerah.

                                 
e)    Fleksibel : Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan pengaturan waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan karakteristik satuan pendidikan.
f)     Pendidikan Sepanjang Hayat : Pendidikan muatan lokal tidak hanya berorientasi pada hasil belajar, tetapi juga mengupayakan peserta didik untuk belajar secara terus- menerus.
g)    Manfaat : Pendidikan muatan lokal berorientasi pada upaya melestarikan dan mengembangkan budaya lokal dalam menghadapi tantangan global.
4.    Tujuan
Tujuan mata pelajaran muatan lokal Bahasa Jawa adalah :
a)    Mengembangkan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi peserta didik dengan menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar.
b)    Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan beradat dan berbudaya Jawa serta meningkatkan kepekaan dan penghayatan peserta didik terhadap karya sastra Jawa
c)    Memupuk tanggung jawab peserta didik untuk melestarikan hasil kreasi budaya Jawa sebagai salah satu unsur kebudayaan nasional.

MUATAN LOKAL
ALOKASI WAKTU BELAJAR
PER MINGGU
I
II
III
IV
V
VI
BAHASA JAWA
2
2
2
2
2
2

C.    PENGEMBANGAN DIRI
Kegiatan Pengembangan diri berupa Ekstrakurikuler antara lain:
NO
NAMA KEGIATAN
ALASAN DAN TUJUAN
1
Bahasa Inggris (Wajib)
1.       Menyediakan sebuah wadah pembelajaran Bahasa Inggris yang lebih menyenangkan bagi siwa dalam menggunakan dan mempraktekan Bahasa Inggris.
2.       Membangun semangat siswa untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan komunikasi siswa dalam Bahasa Inggris.
3.       Untuk memperbanyak / menambah vocabulary siswa-siswi,  mampu berkomunikasi Bahasa Inggris secara aktif .
2
Pramuka (Wajib)
Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar;
1.       Anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya.
2.       Anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya.
3.       Anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
4.       Anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara.
Tujuan tersebut merupakan cita-cita Gerakan Pramuka. Karena itu semua kegiatan yang dilakukan oleh semua unsur dalam Gerakan Pramuka harus mengarah pada pencapaian tujuan tersebut.
3
Komputer (Wajib)
1.  Mengokohkan eksistensi ekskul sebagai wadah pembentukan dan pengembangan bakat dan potensi siswa di luar akademik.
2.  Menjadikan Ekskul disamping sebagai wadah bagi perintisan prestasi siswa khususnya, juga sebagai wadah pengembangan kepribadian seperti kepercayaan diri.
3.  Memberikan keterampilan pada siswa yang mempunyai kelebihan minat dan bakat dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
4.  Mengarahkan siswa dalam penggunaan alat teknologi informasi dan komunikasi
5.  Memberikan kegiatan fositif dan mengarahkan siswa dalam pemanpaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

4
Catur
Catur sudah menjadi kurikulum wajib di berbagai negara Eropa dan Rusia, oleh karena itu dari kecil diajarkan teknik bermain catur untuk melatih cara berpikir secara terus menerus hingga menemukan sesuatu yang baru.
Dengan manfaat-manfaat yang didapat, tak ada alasan bagi kita untuk tidak memainkan olahraga otak yang satu ini. Dunia catur Indonesia di masa yang akan datang dapat terus berkembang dan melahirkan pemain-pemain berkualitas yang dapat berbicara dikompetisi tingkat dunia.
5
Tari
Menari membantu anak untuk mengenal gerak menjadi ekspresi kreatif yang memiliki arti dan makna. Selain itu, kegiatan menari juga melatih keterampilan kinestetik dan komunikasi melalui gerakan dasar tarian dan koreografi. Bagi anak usia dini, koordinasi motorik, daya ingat, dan pemahaman irama, bisa dilatih melalui gerakan-gerakan tari. Ekskul ini membantu anak mengembangkan disiplin dan fokus. Tarian juga menambah wawasan anak terhadap kekayaan budaya dalam negeri dan mancanegara.
6
Hadrah
Seni hadrah (rudat) merupakan salah satu kesenian tradisi di kalangan umat Islam. Kesenian ini berkembang seiring dengan tradisi memperingati Maulid Nabi di kalangan umat islam. Kesenian ini menggunakan syair berbahasa Arab yang bersumber dari kitab Al-Barzanji, sebuah kitab sastra yang terkenal di kalangan umat islam yang menceritakan sifat-sifat Nabi dan keteladanan akhlaknya.
7
Baca Tulis Al Qur an
Kegiatan Ekstrakurikuler Baca Tullis Al Qur’an (BTQ) adalah sebuah kegiatan membaca Al Qur’an dengan tartil, artinya jelas, racak dan teratur, sedang menurut istilah ahli qiro`at ialah membaca Al Qur`an dengan pelan-pelan dan tenang, beserta dengan memikirkan arti-arti Al Qur`an yang sedang dibaca, semua hukum tajwid dan waqof terjaga dengan baik dan benar / terpelihara dengan sempurna
8
Tartil Tilawah
Kegiatan Pembinaan Tilawah Al-Qur’an bagi siswa dan siswi dilaksanakan dengan tujuan :
1. Untuk membantu anak didik dalam proses pembelajaran terutama mata pelajaran agama yang banyak berkaitan dengan baca tulis maupun Tilawah Fashihah;
2. Untuk menanamkan kecintaan terhdap Al-Qura’an dan memperluas pengetahuan mereka tentang Al-Qur’an.
9
Paduan Suara
mengembangkan potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, orang tua dan orang lain. Selain itu ekstrakurikuler paduan suara ini merupakan kegiatan bernyanyi. Bernyanyi memiliki manfaat dalam praktek pembelajaran dan pengembangan diri yang luas. Sebab dalam bernyanyi dapat membuat suasana hati menjadi senang, menghilangkan kecemasan, mengungkapkan ekspresi, membantu meningkatkan rasa percaya diri, membantu meningkatkan daya ingat, mengembangkan rasa humor, mengontrol sifat egois yang tinggi dan lain sebagainya. Kemudian tidak hanya itu deengan adanya kegiatan ekstrakurikuler paduan suara siswa dapat
mengembangkan kepribadian diri dan membangun rasa sosialisasi yang tinggi dengan orang lain.
10
Kader lingkungan
Keberadaan dan peran kader Lingkungan Hidup sangat membantu untuk meminimalkan tekanan dan gangguan pada keseimbangan lingkungan hidup. Kader Lingkungan Hidup dibentuk tidak hanya pada daerah- daerah sekitar kawasan konservasi saja tetapi juga di sekitar/luar kawasan konservasi karena keberadaan kawasan konservasi berpengaruh luas pada masyarakat./ manusia. • Fungsi kegiatan bina cinta alam adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat turut berperan serta dalam upaya konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya. Salah satu yang ditempuh adalah dengan Pembentukan Kader Lingkungan Hidup
Kader Lingkungan merupakan unsur penting dalam pembinaan cinta alam karena merupakan unsur pelopor dan penggerak dalam upaya konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya serta diharapkan berperan aktif bersama pemerintah mewujudkan manusia yang sadar lingkungan • Kader lingkungan adalah seseorang / sekelompok orang yang dididik atau ditetapkan oleh instansi pemerintah / lembaga non pemerintah yang secara sukarela berperan sebagai penerus upaya PPLH, bersedia serta mampu menyampaikan pesan-pesan PPLH kepada masyarakat. • Pendidikan Kader PPLH bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran calon kader yang berasal dari lapisan masyarakat di bidang PPLH
11
Kader tiwisada
Pembentukan kader Tiwisada adalah untuk menyukseskan pembangunan nasional di bidang kesehatan, dimana prinsip dari pelayanan kesehatan menunjukkan bahwa masyarakat itu bukan objek akan tetapi masyarakat adalah subjek dari suatu pembangunan nasional. Dalam hal ini masyarakat berperan serta secara aktif dan juga mempunyai tanggung jawab dalam menyukseskan pembangunan dalam bidang kesehatan. Disinilah peran kader yang sangat penting untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat
Fungsi kader adalah mampu melaksanakan sejumlah kegiatan yang ada di lingkungannya. Kegiatan yang dilakukan sifatnya sederhana akan tetapi juga harus berguna untuk masyarakat dan kelompok. Adapun berbagai macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh kader kesehatan
12
Kader daur ulang
Perkembangan gaya hidup membuat produk plastik semakin banyak digunakan. Meskipun limbah plastik tidak bisa diurai dan sumber pencemaran bagi lingkungan, oleh Karena itu langkah daur ulang plastik bisa mengurangi hal buruk yang ditimbulkan oleh produk plastik. Setidaknya ada solusi bagi menumpuknya limbah plastik, disamping mengurangi ketergantungan akan produk plastik.
Melalui kader daur ulang siswa dilatih Beberapa kreasi kreatif dari sampah plastik bisa menjadi produk yang lebih tinggi nilainya. Seperti kerajinan sampah plastik menjadi tas atau frame foto yang bisa meningkatkan nilai sampah plastik menjadi lebih tinggi. Ini tentunya semakin meningkatkan manfaat dari daur ulang produk plastik bagi kehidupan




Kegiatan Ekstrakurikuler

Komponen
Alokasi waktu
Ekstrakuriler  Wajib

1. Pramuka
2 *)
2.  Komputer / TIK
2 *)

Komponen
Alokasi waktu
Ekstrakuriler tidak wajib
2 *)
1.  Catur
2 *)
2.  Seni Tari
2 *)
3.  Seni Lukis
2 *)
4.  Terbang Jidor / Hadrah
2 *)
5.  Seni Musik / Band Kecil
2 *)
6.  Kader Tiwisada
2 *)
7.  Kader Lingkungan
2 *)
8.  Ketrampilan Daur Ulang (3R)
2 *)

Komponen
Alokasi waktu
Pengembangan Diri
2 *)
1.   Sholat Berjamaah
2 *)
2.  TPQ
2 *)

*)  Ekuivalen 2 jam pembelajaran

D.    BEBAN BELAJAR
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di SDN RAMPAL CELAKET 02 kelas I, II, dan III masing-masing 42, 44, 46 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 53 jam setiap minggu (termasuk mulok, pengembangan diri dan pengayaan remedial) dengan rincian 1 Jam belajar adalah 35 menit.
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar.




E.   KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
No
Mata Pelajaran
Standar Ketuntasan Belajar Minimal
1
2
3
4
5
6
1.
Pendidikan Agama & Budi Pekerti
80
80
80
80
80
80
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
80
80
80
80
80
80
3.
Bahasa Indonesia
80
80
80
80
80
80
4.
Matematika
80
80
80
80
80
80
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
80
80
80
80
80
80
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
80
80
80
80
80
80
7.
Seni Budaya dan Keteram-pilan
80
80
80
80
80
80
8.
Pendidikan Jasmani, Olah-raga,  dan Kesehatan
80
80
80
80
80
80
9.
Muatan Lokal Bahasa Jawa
80
80
80
80
80
80
10
PLH
80
80
80
80
80
80



Sekolah Dasar Negeri Rampal Celaket 02 menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan belajar), ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum maupun sudah mencapai ketuntasan. Peserta didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) harus mengikuti kegiatan remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mengikuti kegiatan pengayaan.

F.   KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN
1.    Kenaikan kelas
a)     Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai tugas/PR, nilai tes tengah semester dan nilai tes akhir semester dijumlahkan untuk mencari nilai rata-rata setiap siswa dalam satu mata pelajaran
b)     Jumlah matapelajaran yang belum tuntas tidak boleh lebih dari 3 (tiga) dari jumlah matapelajaran yang diajarkan di kelas masing-masing.
c)     Memiliki nilai minimal baik (B) dalam aspek kepribadian.
d)     Menyelesaikan seluruh program pembelajaran selama 2 (dua) semester pada kelas yang diikuti.
e)     Jumlah ketidakhadiran alpa maksimal dari 20 hari, ijin dan sakit maksimal 48 hari per tahun.
f)      Memiliki rapor dikelasnya masing-masing.

2.    Kelulusan
Kriteria kelulusan mengacu kepada standar penilaian yang dikembangkan oleh badan standar nasional dan mengacu pada PP 19/2005 pasal 72 ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah :
a)     Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b)     Memperoleh nilai mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
c)     Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu Pengetahuan dan Teknologi
d)     Lulus Ujian Nasional untuk matapelajaran yang diujikan, rata-rata minimal nilai dari tiap mata pelajaran 6.50

3.    Remedial Dan Pengayaan
a)        Program Remedial (Perbaikan)


§   
Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KBM dalam setiap kompetensi dasar dan/atau indikator.

§   
Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.

§   
Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.

§   
Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun non tes.

§   
Kesempatan mengikuti kegiatan remedial.

b)     Program Pengayaan


§   
Pengayaan akan diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai di atas KBM dalam setiap kompetensi dasar.


§   
Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.


§   
Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun non tes.


§   
Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.


G.   PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
1.   Hakikat Pendidikan Life skill

Kata cakap memiliki beberapa arti. Pertama dapat diartikan sebagai pandai/ mahir, sanggup/ mampu melakukan sesuatu, atau mempunyai  kemampuan  dan kepandaian untuk mengerjakan sesuatu. Jadi kata kecakapan berarti suatu kepandaian, kemahiran, kesanggupan atau kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menyelesaikan sesuatu. Oleh karena itu kecakapan untuk hidup (life skills) dapat didefinisikan sebagai suatu kepandaian, kemahiran, kesanggupan atau kemampuan yang ada pada diri seseorang untuk menempuh perjalanan hidup atau untuk menjalani kehidupan, mulai dari masa kanak-kanak sampai dengan akhir hayatnya.
Menurut Riyanto, “Kecakapan hidup (life skills) adalah suatu kepandaian, kemahiran, kesanggupan, kemampuan yang ada pada diri seseorang untuk menempuh perjalanan hidup atau untuk menjalani kehidupan, mulai dari masa kanak-kanak sampai akhir hayatnya
Depdiknas mendefinisikan bahwa life skill adalah kecakapan yang dimiliki oleh seseorang agar berani dan mau menghadapi segala permasalahan kehidupan dengan aktif dan proaktif sehingga dapat menyelesaikannya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional membagi life skills menjadi empat jenis, yaitu :
a)    Kecakapan personal (personal skills), yang meliputi kecakapan mengenal diri (self awwarness) dan kecakapan berpikir rasional (rational skills). Kecakapan mengenal diri, pada dasarnya merupakan penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, anggota masyarakat dan warga negara., serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, sekaligus menjadikannya sebagai modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya’
b)    Kecakapan sosial (social skills);  Kecakapan sosial atau kecakapan antar personal (interpesonal skills) mencakup; kecakapan komunikasi dengan empati, dan kecakapan bekerja sama. Empati sikap penuh pengertian dan seni komunikasi dua arah, perlu ditekankan karena yang dimaksud berkomunikasi bukan sekedar menyampaikan pesan melainkan isi dan sampainya pesan disertai dengan kesan baik yang akan menumbuhkan hubungan harmonis.
c)    Kecakapan akademik (academic skills). Kecakapan akademik (academic skills) yang seringkali juga disebut kemampuan berpikir ilmiah pada dasarnya merupakan pengembangan dari kecakapan berpikir rasional masih bersifat umum, kecakapan akademik sudah lebih mengarah kepada kegiatan yang bersifat akademik/keilmuan.
d)    Kecakapan vokasional (vocational skills)  seringkali disebut dengan “kecakapan kejuruan”, artinya kecakapan yang dikaitkan, dengan bidang pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat. Di dalam kehidupan nyata, antara general life skills (GLS) dan sfecifik skills (SLS) yaitu antara kecakapan mengenal diri, kecakapan berpkir rasional, kecakapan sosial, dan kecakapan akademik serta kecakapan vokasional  tidak berfungsi secara terpisah, atau tdak terpisah secara ekslusif
2.   Pendidikan Life Skill Di SDN Rampal Celaket 02
Pedoman penyelenggaraan  kecakapan hidup terinci terdiri dari
a)    Learning  to know (belajar untuk mengetahui)
b)    Learning  to do (belajar melakukan sesuatu)
c)    Learning to live together (belajar untuk hidup bersama)
d)    Learning  to be (belajar menjadi sesuatu)
Dengan berbekal kompetensi yang dimiliki sekolah bebepara yang telah dicapai dari program yang diunggulkan antarai lain :
a)     Sekolah Dasar Bersih Sehat (SDBS) Sekolah membentuk  kader – kader  lingkungan  sebagai  sarana  pengenalan,  pembelajaran dan  penerapan  cinta  lingkungan  yang  dimulai  sejak  dini antara  lain :
1)    Kader Jumantik
2)    Kader  Komposting
3)    Kader  Daur  Ulang
4)    Kader Dokcil
5)    Kader  Tiwisada / UKS
6)    Kader  Toga
7)    Kader  Greenhouse
8)    Kader  Biopori
9)    Kader Taman dan Lingkungan Sekolah
10) Kader  Kantin
11) Kader  Kamar  Mandi
12) Program K3 (ketertiban, kebersihan, keindahan) Sasaran program K3 ini yaitu mencakup semua aspek lingkungan sekolah, untuk itu kegiatan yang dilakukan berupa pengelolaan sampah dan penataanya sehingga terciptanya suatu lingkungan sekolah yang berkualitas sesuai dengan tuntutan kehidupan yaitu lingkungan yang tertib, aman, lancar, sehat, bersih, dan indah.
13)  Program 6 M (Mengurangi, Menggunakan, Mengganti, Memisahkan, Mendaur Ulang, Mengomposkan).

Dari program-program di atas Pencapaian menjadi sekolah adiwiyata Sudah berhasil maju ke tingkat provinsi pada tahun 2014

1)    Meningkatkan Mutu Akademik.
Melalui “AJIB” (Anak Jujur Inovatif Berprestasi) Output pada tahun pelajajaran 2018-2019 sudah lebih dari 3 anak yang mendapatkan nilai 10.00
2)    Produk unggulan.
Bekerja sama dengan wali siswa sehingga siswa mampu membuat minuman sehat seperti Jaregar (jahe, serai segar), kunyit asam dan beras kencur. Minuman ini biasa disajikan pada pada tamu ketika ada event-event sekolah, dan juga di pamerkan untuk di jual.
3)    Catur
Prestasi yang di capai dalam cabor catur sudah 3 anak mencapai ke tingkat provinsi dan 1 anak pernah menjadi juara nasional pada tahun 2013.

H.   BERBASIS PPK
Pendidikan karakter sudah  pernah diluncurkan sebagai gerakan Nasional pada  2010.   Namun,   gema  gerakan  pendidikan  karakter  ini belum cukup kuat. Karena itu, pendidikan karakter perlu  digaungkan dan diperkuat kembali menjadi gerakan nasional pendidikan karakter bangsa melalui program nasional Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Lembaga pendidikan menjadi sarana strategis bagi  pembentukan karakter bangsa  karena memiliki  struktur, sistem dan   perangkat yang tersebar di seluruh Indonesia dari  daerah sampai pusat. Pembentukan karakter bangsa ini ingin dilaksanakan secara masif dan sistematis melalui program Penguatan Pendidikan Karakter  (PPK) yang  terintegrasi dalam keseluruhan sistem pendidikan, budaya sekolah dan  dalam kerja  sama dengan   komunitas. Program  PPK  diharapkan dapat  menumbuhkan semangat belajar dan  membuat peserta didik senang di sekolah sebagai rumah yang  ramah untuk bertumbuh dan  berkembang.
Tujuan program PPK adalah menanamkan nilai-nilai pembentukan karakter bangsa secara masif dan  efektif melalui  implementasi nilai-nilai utama  Gerakan Nasional Revolusi  Mental  (religius,  nasionalis,  mandiri, gotong-royong dan  integritas) yang  akan  menjadi fokus  pembelajaran, pembiasaan, dan  pembudayaan, sehingga pendidikan karakter bangsa sungguh dapat mengubah perilaku,   cara  berpikir  dan   cara  bertindak seluruh bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan  berintegritas
Pada akhirnya Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Rampal Celaket 02 tahun pelajaran 2017/2018 ini akan menjadi  dokumen, yang akan menjadi kenyataan apabila dilaksanakan oleh Sekolah Dasar Negeri Rampal Celaket 02 dalam proses pembelajaran dengan baik. Kegiatan  pembelajaran yang dilaksanakan  baik di dalam kelas maupun di luar kelas, hendaknya berlangsung secara aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan sehingga  mampu membangkitkan motivasi, aktivitas dan kreativitas peserta didik. Dalam hal ini para guru yang akan melaksanakan dalam proses pembelajaran, hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan bagi peserta didik. Atas dasar kenyataan ini, maka pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Rampal Celaket 02 bersifat mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, efektif, demokratis, menantang, menyenangkan, dan mengasyikkan. Dengan spirit seperti ini, kurikulum 2013 ini akan menjadi pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Rampal Celaket 02 Kecamatan Klojen Kota Malang.

I.      BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL

Pendidikan berbasis keunggulan lokal terwujud dalam Perilaku ramah lingkungan yang ingin kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari nampaknya merupakan pekerjaan berat yang sangat perlu kita pupuk dan tumbuh kembangkan kepada seluruh warga sekolah. Salah satu sarana tempat penanaman nilai-nilai perilaku ramah lingkungan yang paling strategis yaitu Sekolah. Akan  tetapi sekolah ternyata  juga  mengalami banyak  permasalahan  dalam  menciptakan  lingkungan  sekolah  yang  betul – betul  ramah lingkungan.  Oleh karena itu, maka SDN  Rampal Celaket 02, akan terus berbenah diri mengembangkan berbagai kegiatan yang dapat mendorong lahirnya kesadaran terhadap lingkungan bagi seluruh warga sekolah dan warga masyarakat sekitar khususnya, serta warga Indonesia umumya. Kami ingin  menjadi pelopor, motivator sekaligus suri tauladan dalam menjaga, memelihara  dan melestarikan lingkungan, khususnya lingkungan sekitar sekolah.
Dalam rangka Melaksanakan program tersebut sekolah melaksanakan kerjasama yang berupa, koordinasi, kegiatan kemitraan dan bentuk partisipasi lain dengan masyarakat dan instansi terkait. Dengan program yang terkoordinir, dan berkelanjutan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu warga sekolah dan kualitas pendidikan yang berwawasan lingkungan. Serta dengan terwujudnya lingkungan yang hijau, asri, bersih dan sehat diharapkan menciptakan suasana nyaman untuk kegiatan belajar mengajar, pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
1.    Merintis Sekolah Adiwiyata mandiri mengembangkan kompetensi sekolah.
2.    Meningkatkan Mutu Akademik Melalui “AJIB” (Anak Jujur Inovatif Berprestasi)
3.    Pembentukkan  kader – kader  lingkungan  sebagai  sarana  pengenalan,  pembelajaran dan  penerapan  cinta  lingkungan  yang  dimulai  sejak  dini antara  lain :
a)     Kader Jumantik
b)     Kader  Komposting
c)     Kader  Daur  Ulang
d)     Kader Dokcil
e)     Kader  Tiwisada / UKS
f)      Kader  Toga
g)     Kader  Greenhouse
h)     Kader  Biopori
i)       Kader Taman dan Lingkungan Sekolah
j)      Kader  Perpustakaan
k)     PKS
l)       Kader  Kantin
m)   Kader  Kamar  mandi

4.    Program K3 ( ketertiban, kebersihan, keindahan ) 

Sasaran program K3 ini yaitu mencakup semua aspek lingkungan sekolah, untuk itu kegiatan yang dilakukan berupa pengelolaan sampah dan penataanya sehingga terciptanya suatu lingkungan sekolah yang berkualitas sesuai dengan tuntutan kehidupan yaitu lingkungan yang tertib, aman, lancar, sehat, bersih, dan indah.
5.    Program 6 M
a)    Mengurangi
b)   Menggunakan
c)    Mengganti
d)    Memisahkan
e)    Mendaurulang
f)     Mengomposkan

6.    Program Siswa  Menabung  Sampah, bekerjasama  dengan  BSM  (Bank  Sampah  Malang). 

Program  ini  merupakan  kegiatan  siswa  mengumpulkan  sampah  anorganik  yang  bisa  diolah  misalnya  botol minuman,  kertas,  dll  untuk  ditabung.  Teknisnya  adalah  sampah  siswa  yang  telah  dipilah  ditimbang  dan  diketahui  jumlah  nominalnya  kemudian  hasil  yang  didapat  akan  langsung  dicatat  pada  buku  tabungan  siswa  bukan  diberikan  dalam  bentuk  uang  tunai.  Tabungan  ini  bisa  diambil     sewaktu – waktu sesuai  kebutuhan  siswa melalui  Bank BSM.
7.    Produk unggulan sekolah 
a)    Jaregar ( jahe serai segar )
Jahe adalah tanaman yang mudah ditanam maupun diperoleh di pasar. Harganya murah namun memiliki banyak khasiat antara lain meyembuhkan batuk, radang telinga, bengkak, anti muntah, dll.
Dengan banyaknya fungsi dan kegunaan tanaman jahe, SDN Rampal Celaket 02 punya ide kreatif untuk mengolah tanaman jahe sebagai minuman yang sehat dan menyegarkan.
b)   ekstrak serai obat nyamuk

Bahan kimia berbahaya dapat masuk ke dalam tubuh melalui termakan atau terminum bersama makanan atau minuman yang tercemar, dihirup dalam bentuk gas dan uap, termasuk yang langsung menuju paru-paru lalu masuk ke dalam aliran darah. Di SDN Rampal Celaket 02 Malang mengembangkan salah satu produk yang ramah lingkungan.

MUATAN DAN STRUKTUR KURIKULUM A.      STRUKTUR KURIKULUM SDN RAMPAL CELAKET 02 Struktur Kurikulum SDN Rampal Celaket 02 adalah seb...